Jadi Kades Dengan Modal Dengkul

Jadi Kades mungkin impian dan pencapaian tertinggi dalam hidup saya sampai saat ini. Hanya lulus SMA, pernah kerja bangunan di Jakarta, pernah jadi TKI di Sarawak Malaysia, pernah jadi tukang ojeg di kampung, pernah jadi konektur Bus Cepat Budiman selama 8 tahun, pernah menjadi Kepala Dusun selama 2,5 tahun, lalu 7 Juli 2013 hup terpilih jadi Kepala Desa Bojonggedang Kecamatan Rancah Kabupaten Ciamis Jabar, di usia 40 tahun lewat 2 bulan. Alhamdulillah...

Bersama Teman Sekelas Sewaktu SMP (Edi Kurniadi)yang juga jadi Kades
(Saya= kanan) Sehabis dilantik 4 Juli 2013.

Bisa Menang Gimana Tuh Caranya?

Banyak yang bertanya, gimana tuh caranya bisa menang jadi Kades, apalagi yang tahu kehidupan saya yang pas-pasan. Sudah jadi rahasia umum nyalon Kades itu harus punya modal untuk membeli suara pemilih. Saya justru gak ada modal, waktu daftar di dompet saya cuma ada uang 5.000 perak. Padahal uang pendaptarannya sebesar Rp. 14.000.000. Haha, jadi masih kurang Rp. 13.995.000. Tapi alhamdulillah dengan bantuan rekan-rekan, saudara, akhirnya uang pendaptaran itu bisa saya lunasi.

Mbranding, membangun branding, banyak dolan atau main. Istilah kerennya blusukan. Saya ingat ketika masa kampanye pilkades, kan dijadwal keliling ke tiap kampung. Saya tidak pernah bikin acara kampanye resmi, tapi banyak ngobrol ke masyarakat saja, sowan, silaturahmi.

Waktu hari H-nya saya juga tidak mau diantar pake mobil ke tempat pemilihan. Lha, saya mau bawa yang saya punya saja: jadi saya naik motor ditemani oleh sahabat saya, Pa Opon. Tiba di tempat pemilihan saya paling pagi, calon yang satunya lagi belum hadir. Dan ketika calon yang satunya lagi datang, ciutlah hati saya, soalnya itu mah naik mobil dan dikawal. Hadeuh...aku mah tidak punya yang ngantar.

Tapi saya punya modal yang tidak bisa dikalahkan oleh siapapun. Apa tuh? DOA IBU SAYA. Itu saja yang saya andalkan. Saya yakin ibu saya adalah orang yang doanya selalu didengar dan dikabulkan oleh Allah. Jadi bila saya kalah artinya doa ibu saya tidak dikabul dan itu tetap yang terbaik buat saya.

Alhamdulillah, Menang, Euy!

Ceritanya pemilihan Kades dimulai. Saya tahu pendukung saya hanyalah rakyat biasa yang tidak bisa menunjukan kekuatannya kecuali di dalam kukumbung ketika memilih. Saya tahu calon yang satunya lagi didukung oleh tokoh-tokoh nomor satu di Desa Bojonggedang. Malah Kades yang baru berhenti pun diisukan mendukung calon yang itu. Ya ora dipikirin, biar saja, saya punya kekuatan doa ibu saya, kok. Urusannya sama Allah. Semua bisa memungkinkan kalau kita mempercayakan pada Allah. Iya,toh?

Ceritanya cepetin aja...Pemilihan Berlangsung. Usai. Saya Pulang. Nunggu penghitungan suara di rumah. Saya datangi ibu yang saat saya datang malah menangis. Saya tetap minta doanya untuk bisa menang. Lalu saya pun berdoa pada Allah: "ya Allah, kalau aku kalah dalam Pilkades kali ini, tentu hati ibuku akan terluka. Ya Allah bahagiakan hati ibuku dengan kemenanganku di Pilkades. Jangan Engkau lukai hati ibuku dengan kekalahanku. Amien" Saya berdoa pun sambil bercucuran air mata.

Berita itu datang: SAYA MENANG DENGAN SELISIH 44 SUARA. ALHMDULILLAH SAYA BISA MEMBAHAGIAKAN HATI IBUKU. DOANYA TERKABUL. DOAKU TERKABUL...

Tanggal 4 Juli 2013 saya dilantik jadi Kades Desa Bojonggedang. Kades termuda dalam sejarah Desa Bojonggedang. Besoknya tanggal 5 Juli 2013 saya tidak buang-buang waktu, langsung kerja.

Ucapan terimakasih untuk:

1. Ibuku, engkau lah orang yang selalu jadi kekuatan dengan doa-doanya. Bu, meskipun kita ini miskin, tapi Allah menyediakan jalan agar anakmu bisa berbakti menyumbangkan tenaga dan pikiran untuk Desa Bojonggedang.
2. Kakakku, Komar Endrasmara, meskipun Akang pendiam tetapi selalu datang di saat yang diperlukan.
3. Ke Iing, meskipun banyak orang tidak setuju dengan Ke Iing, tapi saya tahu kerja cerdas Ake selalu cepat, tepat
4. Pa Opon, Bu Opon Sekeluarga, kalian sahabat sejati yang selalu berkata jujur tidak saja hal yang menyenangkan, tapi juga hal yang tidak menyenangkan.
5. Pak Ayo Yahya Heryanto, Mantan Kades Kawunglarang Ciamis, yang telah memberikan baju seragam Kades untuk pelantikan. Terimakasih Ua, bajunya pas meski topinya kesempitan bikin saya sakit kepala waktu dilantik, hehe.
6. Semua saudara, handai tolan yang tak bisa disebutkan satu persatu.

Terimakasih banyak, hanya Allah yang akan membalas semua kebaikan itu. Amien.